Dalam investasi saham, mengandalkan analisis fundamental adalah sebuah saran yang sering kali terdengar, terutama dari para investor veteran.
Analisis fundamental secara umum adalah, analisis peluang dari pertumbuhan harga saham berdasarkan laporan keuangan perusahaan, seperti EPS, ROI, liabilitas, pendapatan bersih, utang dan lain sebagainya.
Analisis Fundamental di Investasi Saham
Selain analisis fundamental, analisis teknikal juga banyak digunakan oleh investor dan trader, untuk meraup keuntungan dengan memanfaatkan pergerakan harga di masa lalu sebagai acuan untuk melakukan transaksi.
Tetapi, analisis fundamental digadang memiliki beberapa kelebihan, salah satunya adalah membawa prospek pertumbuhan harga saham dalam jangka panjang, yang dapat memberikan pengembalian bagger (dua kali lipat), bahkan multi-bagger (berkali-kali lipat) dalam hitungan bulan atau tahun.
Namun, apakah analisis fundamental benar akan selalu membawa keuntungan bagi investor?
Jika investor hanya berpegang pada laporan keuangan perusahaan saja, maka jawabannya adalah tidak.
Laporan keuangan terkadang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan karena berbagai hal, termasuk dari perhitungan laba yang kurang tepat, seperti bukan dari hasil pendapatan kotor, melainkan dari hasil menjual aset perusahaan.
Jika kurang cermat, investor akan terkecoh oleh laporan tersebut, yang seolah mencetak untung besar, padahal tidak.
Selain itu, analisis fundamental dalam investasi saham juga perlu memasukkan faktor eksternal untuk memperkuat hasil analisis.
Faktor eksternal yang dimaksud adalah kondisi sektor dan industri tempat emiten berada, serta kondisi makro.
Faktor Kondisi Sektor dan Industri
Faktor ini adalah melibatkan hal-hal terbaru yang terjadi dalam lingkup sektor usaha dari emiten.
Misalkan, saham di emiten batu bara akan ramai mengalami kenaikan harga saat harga batu bara melonjak.
Meski sebelumnya harga suatu saham lesu, saat faktor ini terjadi maka harganya bisa saja terangkat naik karena hype para investor.
Naiknya harga batu bara memicu harapan bahwa, saham emiten batu bara juga akan naik karena ada potensi melesatnya pendapatan.
Faktor ini juga berlaku bagi emiten yang bergerak di bidang hasil bumi lainnya dan bahkan perbankan.
Faktor Makro
Ini adalah faktor di mana sentimen perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, atau perkembangan perekonomian negara.
Ini adalah sebuah faktor yang mempengaruhi selera risiko investor, sehingga dampaknya akan luas di pasar saham dalam berbagai sektor usaha.
Dengan mengkombinasikan dua faktor di atas dan analisis fundamental, maka investor dapat melakukan investasi di waktu yang lebih tepat dan meraih keuntungan secara maksimal.
Jika hanya mengandalkan analisis fundamental saham berupa laporan keuangan, bisa jadi Anda justru akan berinvestasi di saat selera risiko sedang buruk.
Harga yang terlihat rendah justru bisa terus bergerak lebih rendah, Anda akan menjadi kesulitan dan butuh waktu lama untuk mencetak untung, atau bahkan sekadar untuk balik modal saja. [st]