Pada Jumat malam (6/1/2023), data pekerjaan (NFP) AS telah menunjukkan hasil yang sesuai harapan The Fed. Ini akan berdampak pada sikap bank sentral dalam menghadapi inflasi.
Di awal tahun ini, pengamat dan investor berfokus pada laporan data NFP AS yang akan rilis, menggambarkan data pada bulan Desember 2022.
Data tersebut mempengaruhi dasar ekonomi AS, menjadi salah satu pilar untuk melawan inflasi, selain data konsumen.
Data NFP AS Sesuai Harapan
Berdasarkan laporan Reuters, data NFP AS tadi malam menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan. Ini memperlambat pertumbuhan upah.
Data tersebut telah bergerak sesuai dengan harapan bank sentral AS, The Fed, membawa keseimbangan dalam permintaan dan penawaran dunia ketenagakerjaan guna melawan inflasi.
Sejak pandemi dan sulitnya ekonomi global, banyak penduduk AS yang kehilangan pekerjaan. Itu meningkatkan anggaran bagi kaum non-kerja dan pertumbuhan upah yang kian membebani ekonomi negeri Paman Sam tersebut.
Di bulan Desember 2022, ada sekitar 165 juta orang yang sedang mencari pekerjaan. Ini adalah rekor tertinggi dari meningkatnya pasokan bakal tenaga kerja.
Angka tersebut sesuai harapan The Fed karena, perusahaan-perusahaan di AS telah menambahkan 223.000 pekerjaan dalam penutupan tahun, di mana 4,5 juta orang telah dipekerjakan.
Data NFP AS berdampak pada upah per jam tenaga kerja, yang bergerak lambat dalam skala tahunan dalam 16 bulan terakhir.
“Laporan ketenagakerjaan adalah perwujudan dari narasi soft landing, [yakni] gagasan bahwa Anda dapat memiliki pasar tenaga kerja yang kuat dengan pertumbuhan upah yang melambat,” ujar Simona Mocuta, Kepala Ekonom di State Street Global Advisors.
Selain itu, data NFP AS juga menunjukkan tidak adanya penurunan pada permintaan tenaga kerja, ataupun angka PHK pekerja.
“Idealnya, hal itu akan memungkinkan The Fed untuk memperlambat dan segera menghentikan kenaikan suku bunganya,” tambah Mocuta.
Pasar pun merespon positif data pekerjaan, yang ditandai dengan peningkatan minat di pasar saham dan naiknya taruhan bahwa The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga di bulan berikutnya.
Selanjutnya, semua mata akan tertuju pada laporan data inflasi AS bulan Desember 2022 yang akan dirilis bulan ini. Ini akan menjadi acuan utama dari langkah bank sentral selanjutnya. [st]