Bergelut di usaha mikro kecil menengah (UMKM) kian marak dilakukan oleh remaja di tanah air untuk meraih pendapatan, selain dengan bekerja di sebuah perusahaan.
Selain menutup celah antara pencari kerja dan lowongan pekerjaan, UMKM menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan banyak orang karena dapat menyediakan lowongan pekerjaan.
Semakin canggih teknologi, semakin mudah pula orang-orang untuk bergelut di usaha kecil menengah, memanfaatkan banyak hal untuk mendapatkan perhatian dan ditutup dengan penjualan.
Tetapi, seiring waktu para pelaku bisnis akan menghadapi kendala yang membuat mereka sulit untuk berkembang, bahkan berakhir dengan gulung tikar.
Selain persaingan yang kian ketat, ada beberapa faktor lain yang menjadi penyebab kendala semacam itu terjadi.
Nasihat untuk UMKM Agar Dapat Berkembang
Belajar tak harus dari pengalaman diri sendiri, bisa dari pengalaman orang lain, adalah sebuah kutipan yang sering kali terdengar. Itu adalah hal yang benar dan patut diterapkan.
Dengan mempelajari pengalaman orang lain, atau menyerap informasi berupa nasihat dari para pelaku bisnis yang sudah mapan dan bertahan jangka panjang, ini dapat membantu para pelaku bisnis pemula untuk berjuang dan berkembang.
Berikut adalah lima nasihat untuk UMKM, dilansir dari Entrepreneur:
Produktivitas
Dalam bisnis skala kecil, produktivitas juga menjadi salah satu bagian penting dalam mengembangkan bisnis.
Produktivitas yang dimaksud di sini adalah semua tentang keefektifan setiap bagian yang bergerak di dalam bisnis. Itu diukur dalam bentuk tingkat output per karyawan atau unit.
Secara umum, produktivitas melihat seberapa cepat karyawan menyelesaikan tugasnya dengan sedikit usaha. Ini bermuara ke profitabilitas bisnis Anda.
Evaluasi tentu menjadi dasar untuk menilai sisi ini, dengan melihat seberapa tinggi dampak positif yang dilakukan karyawan pada bisnis.
Jika tidak begitu berdampak baik, mungkin karyawan dapat melakukan tugas lainnya agar lebih memberi manfaat dalam lingkup usaha Anda. Tetap saja, dengan porsi yang sewajarnya dan tidak berlebih.
Membangun Budaya
Budaya yang dibangun adalah cara kerja di dalam bisnis, termasuk dalam setiap pengambilan keputusan dan bertukar informasi.
Jika bisnis Anda dijalankan dengan budaya kekeluargaan, ada kemungkinan bisnis bertumbuh menjadi lebih cepat karena karyawan merasa kenyamanan di dalamnya.
Ada cukup banyak bukti dan penelitian yang menyoroti korelasi antara budaya bisnis yang positif dan kinerja bisnis.
Budaya dalam usaha yang baik menjadi poros utama dalam perkembangan karena meningkatkan antusiasme karyawan. Ini pada akhirnya akan mendorong produktivitas yang lebih baik.
Memanfaatkan Tenaga Ahli dari Luar
Jika UMKM umumnya terdiri dari pemilik dan pegawai produksi, ada baiknya mulai memanfaatkan tenaga pemasaran, namun berasal dari luar dan merupakan seorang yang ahli di bidangnya.
Meski pemilik biasanya merangkap sebagai bendahara atau pemasaran, memanfaatkan tenaga ahli akan jauh lebih baik untuk melesatkan penjualan.
Misalkan, bisnis Anda menjual produk makanan kemasan yang dapat dikirim ke mana saja di Indonesia. Maka Anda dapat memanfaatkan jasa influencer kuliner yang ada di sosial media seperti Instagram, atau TikTok.
Menggunakan jasa live streaming TikTok juga menjadi cara baru dalam menggunakan tenaga ahli. Tentu saja, perhitungan anggaran perlu disusun sedemikian rupa agar segalanya berimbang.
Sejatinya, nyawa dari sebuah bisnis adalah pemasaran, sehingga pemasaran yang baik tentu akan menghasilkan keuntungan yang siap bertumbuh.
Fokus pada Intinya
Fokus pada inti adalah, Anda dengan jelas dan detail mengatur arus kas Anda, termasuk piutang, harga bahan baku, biaya wajib (seperti pajak, listrik dan lain-lain), cadangan kas dan lain-lain.
Menyusun neraca keuangan adalah hal yang wajib untuk dilakukan dengan fokus karena membantu Anda memperbaiki lubang sebelum itu bertambah besar.
Membangun Merek
Meski pemasaran dan pelayanan adalah kunci dari bisnis, membangun merek adalah kunci untuk dapat terus bertahan dalam jangka panjang.
Dengan membangun merek, yang mudah diingat dan disebutkan, pelanggan akan mudah untuk mempromosikannya tanpa mereka sadari.
Tentu saja, merek dibangun dengan pondasi pemasaran, pelayanan dan kualitas produk yang dikedepankan.
Merek adalah cara orang mengenal bisnis Anda. Saat merek sudah begitu kuat, barang Anda akan laku saat dijual oleh siapa saja, di mana saja.
Membangun bisnis tidaklah semudah membalikan telapak tangan, tetapi buah yang dapat dipanen akan terasa begitu manis jika Anda membangunnya dengan sepenuh hati, kerja keras dan kerja cerdas. [st]