Kehadiran kripto dan blockchain telah dianggap sebagai sebuah teknologi baru dan inovatif bagi kehidupan manusia, termasuk untuk meningkatkan versi internet saat ini.
Internet adalah awal dari terbukanya jendela dunia ke banyak orang melalui jaringan world wide web (WWW), di mana informasi mulai mengalir tanpa batas dan terus berkembang hingga seperti saat ini.
Namun, bukan berarti internet saat ini sudah memuaskan banyak orang, sehingga hadirnya teknologi blockchain digadang akan menjadi kunci untuk peningkatan versi internet saat ini ke versi yang lebih baru, yang disebut dengan Web 3.0.
Sejarah Singkat Internet
Internet versi terbaru disebut dengan Web 3.0, itu artinya kita saat ini menggunakan internet Web 2.0 dan telah melalui internet Web 1.0.
Web 1.0 dimulai pada tahun 1990, di mana pengguna hanya dapat melihat informasi yang dibagikan oleh sumber, tanpa bisa berinteraksi seperti berkomentar, menanggapi, atau menyangkal keabsahannya. Oleh karena itu, Web 1.0 disebut sebagai internet read-only.
Memasuki tahun 2004, internet berkembang drastis menjadi interaksi dua arah, read-write, di mana ini memungkinkan individu untuk membagikan informasi dan saling menanggapi.
Web 2.0 berlangsung hingga saat ini, yang tidak hanya memperkaya sumber informasi, tetapi juga menjadi tempat terciptanya jenis pekerjaan baru dan cara orang dalam menghasilkan uang secara online.
Menurut Co-Founder Ethereum, Gavin Wood, sebagian besar web yang dikenal dan digunakan orang saat ini bergantung pada kepercayaan segelintir perusahaan swasta untuk bertindak demi kepentingan publik.
Memang, beberapa perusahaan teratas mulai mengontrol jumlah lalu lintas dan nilai yang tidak proporsional yang dihasilkan di internet.
Selain itu, ukuran monetisasi kurang begitu imbang dan transparan, sehingga uang lebih banyak mengalir di antara perusahaan besar saja. Para pembuat konten hanya mendapat beberapa tetes saja dan itu tidak dapat mereka kendalikan sama sekali.
Oleh karena itu, Web 2.0 disebut internet yang terpusat (sentralisasi), yang ingin diubah menjadi terdesentralisasi melalui versi terbarunya, Web 3.0.
Sekadar informasi, premis kata “Web 3.0” sendiri datang dari Gavin Wood, untuk menjadi solusi bagi semua permasalahan dan kontra di Web 2.0, sekaligus adopsi awal kripto.
Peran Blockchain dan Kripto di Web 3.0
Web 3.0 disebut internet read-write-own, yang artinya akan ada hak milik yang diperhatikan dalam konsepnya, mengutamakan keadilan bagi seluruh pengguna terhadap setiap aset digital di dalamnya.
Berdasarkan informasi di situs resmi Ethereum, pada intinya internet versi terbaru akan menggunakan blockchain, aset kripto dan NFT untuk memberikan kekuatan kepada pengguna dalam bentuk kepemilikan yang sah dan nyata.
Secara umum, berikut adalah gagasan inti dari Web 3.0, serta adopsi blockchain dan kripto di dalamnya:
- Terdesentralisasi: Di saat internet versi saat ini dikendalikan dan dimiliki oleh entitas pusat (perusahaan besar), di Web 3.0 kepemilikan di internet akan didistribusikan di antara pembuat dan penggunanya,
- Tidak memiliki izin: setiap orang memiliki akses yang sama untuk berpartisipasi dalam internet versi baru, tanpa ada pengecualian,
- Memiliki alat pembayaran asli: Web 3.0 akan menggunakan kripto untuk berbelanja dan berkirim uang secara online, mulai meninggalkan peran perbankan tradisional.
- Tidak dapat dipercaya: Web 3.0 beroperasi menggunakan insentif dan mekanisme ekonomi. Ini mengurangi, atau bahkan menghilangkan peran dari pihak ketiga.
Benar-benar Memiliki
Faktor kepemilikan adalah hal baru di Web 3.0, di mana orang-orang akan benar-benar memiliki apa yang mereka dapatkan di internet. Semua tercatat di blockchain.
Sebagai contoh, saat Anda memainkan sebuah online game, Anda akan mendapatkan beberapa item, skin dan sebagainya dalam permainan. Itu semua adalah NFT, sehingga kepemilikan Anda akan tercatat dan tidak dapat diklaim oleh orang lain.
Anda pun dapat memperjualbelikan NFT tersebut di marketplace yang disediakan, menghasilkan keuntungan secara nyata dan legal. Bahkan, jika pengembang game menutup platform permainannya, NFT game Anda akan tetap ada, tidak ikut menghilang.
Oleh karena itu, peran blockchain, kripto dan NFT akan benar-benar besar di Web 3.0, mewujudkan internet yang bebas, terdesentralisasi dan dapat digenggam.
Selain itu, internet versi baru akan menjalankan skema penggunaan indentitas yang berbeda dari Web 2.0.
Saat ini, Anda harus login di banyak platform menggunakan data pribadi, termasuk akun sosial media. Saat salah satu di antaranya tutup, maka apa yang Anda bangun, seperti popularitas, akan hilang.
Di Web 3.0, Anda dapat memindahkan segala pencapaian Anda ke platform lain dengan mudah, karena semua itu tersimpan di blockchain.
Anda dapat mengontrol identitas digital Anda dengan alamat Ethereum dan profil ENS. Dengan alamat Ethereum, Anda hanya perlu memberikan satu login di seluruh platform. Ini akan berjalan dengan aman, tahan sensor dan anonim.
Dan untuk masalah perputaran ekonomi, penggunaan kripto memungkinkan orang-orang yang kesulitan mendapatkan akses layanan perbankan untuk turut terlibat dalam kegiatan ekonomi di dunia maya karena mereka dapat menggunakan kripto.
Kripto menghilangkan hambatan yang ada seperti transaksi yang lebih cepat dan murah, untuk berbelanja dan berkirim uang, bahkan antar negara.
Menurut beberapa pengamat, Web 3.0 akan benar-benar menjadi internet versi luar biasa jika mampu dibangun dengan detail dan tanpa celah keamanan. Tentu saja, metaverse akan menjadi salah satu bagian penting di dalamnya. [st]