BRICS merupakan singkatan dari lima negara berkembang, yakni Brasil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan.
Kelima negara tersebut dianggap memiliki potensi ekonomi dan politik yang besar, sehingga mereka membentuk sebuah kelompok untuk meningkatkan kekuatan mereka di panggung dunia.
Negara Anggota BRICS
Anggota BRICS memiliki ciri-ciri yang berbeda dalam hal budaya, bahasa dan sejarah, namun mereka memiliki persamaan dalam hal kondisi ekonomi yang berkembang pesat.
Sejarah Pembentukan BRICS
BRICS dibentuk pada tahun 2006, ketika empat negara, yakni Brasil, Rusia, India dan Tiongkok sepakat untuk membentuk sebuah kelompok untuk meningkatkan peran mereka di panggung dunia. Afrika Selatan kemudian bergabung pada tahun 2010, sehingga kelompok tersebut menjadi BRICS.
Awalnya, BRICS hanya dianggap sebagai kelompok ekonomi, namun seiring waktu, peran BRICS semakin meningkat di berbagai bidang, termasuk politik dan diplomasi.
Negara-negara BRICS seringkali bekerja sama dalam forum internasional, seperti G20 dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Keterkaitan Ekonomi Antara Negara Anggota BRICS
Salah satu faktor yang mempertemukan negara-negara anggota BRICS adalah pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Kelima negara tersebut memiliki ekonomi yang besar dan semakin berkembang. Tiongkok misalnya, saat ini menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.
Keterkaitan ekonomi antara negara anggota BRICS juga tercermin dalam perdagangan mereka. Pada tahun 2020, perdagangan antara negara anggota BRICS mencapai sekitar US$1,4 triliun.
Tiongkok merupakan mitra perdagangan terbesar bagi Brasil dan Afrika Selatan, sementara India adalah mitra perdagangan terbesar bagi Rusia.
Hubungan Politik dan Diplomatik Antara Negara Anggota BRICS
Selain keterkaitan ekonomi, negara-negara anggota BRICS juga memiliki hubungan politik dan diplomatik yang erat. Mereka seringkali bekerja sama dalam forum internasional, seperti G20 dan PBB, untuk membahas isu-isu global.
Salah satu isu yang seringkali dibahas oleh para anggota BRICS adalah reformasi sistem keuangan dan moneter global.
Mereka juga memiliki pandangan yang sama terkait isu-isu seperti perdamaian dan keamanan internasional, pengembangan infrastruktur dan pemberantasan kemiskinan.
BRICS juga memiliki posisi yang sama terkait isu-isu geopolitik global, seperti konflik di Timur Tengah dan Ukraina.
Mereka seringkali menyuarakan pendapat mereka dalam hal-hal ini, bahkan membentuk sebuah kelompok khusus untuk membahas masalah keamanan internasional.
Upaya Bersama dalam Mengatasi Tantangan Global
Negara anggota BRICS seringkali bekerja sama dalam mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim, bencana alam, dan pandemi.
Mereka telah membentuk sebuah mekanisme untuk bekerja sama dalam hal-hal ini, yakni BRICS Disaster Management Working Group dan BRICS Health Ministers Meeting.
Selain itu, anggota BRICS juga membentuk bank pembangunan sendiri, yakni New Development Bank (NDB).
NDB bertujuan untuk memberikan pinjaman kepada negara-negara BRICS dan negara-negara lain yang membutuhkan, dengan syarat-syarat yang lebih menguntungkan daripada lembaga keuangan internasional yang sudah ada.
Kesimpulan
Negara anggota BRICS memiliki hubungan yang erat dalam hal ekonomi, politik dan diplomasi. Mereka seringkali bekerja sama dalam forum internasional, membahas isu-isu global, dan mengatasi tantangan bersama.
Anggota BRICS juga memiliki bank pembangunan sendiri, yakni NDB, yang bertujuan untuk memberikan pinjaman dengan syarat-syarat yang lebih menguntungkan daripada lembaga keuangan internasional yang sudah ada.
BRICS merupakan kelompok yang memiliki potensi besar untuk mempengaruhi kondisi global di masa depan.
Keterkaitan ekonomi dan politik antara negara anggota BRICS akan semakin meningkat, sehingga keberadaan kelompok ini dapat memberikan alternatif baru dalam tatanan global yang sudah ada. [st]